Matematika Diskrit Proposisi, Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi dan Ekuivalensi
Ilmu logika berhubungan dengan kalimat-kalimat (argumen) dan hubungan-hubungan yang ada pada kalimat tersebut. Tujuannya adalah untuk memberikan aturan-aturan sehingga orang dapat menentukan apakah suatu kalimat bernilai besar. Kalimat yang di pelajari dalam logika bersifat umum , baik dalam bahasa sehari-hari ataupun bukti matematika yang didasarkan atas hipotesa-hipotesa. Oleh karena itu aturan didalamnya bersifat umum, tidak tergantung pada kalimat .Ilmu logika lebih mengarah kepada bentuk kalimat (sintaks) dari pada kalmat itu sendri (semantik).
Operator logika ialah logika yang mengunakan bahasa matematika yang menggunakan bahasa matematika yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol-simbol. Keuntungan atau kekuatan bahasa simbol ialah ringkas, univalen ( bermakna tunggal), dan universal (dapat di pakai di mana-mana).
B. Pernyataan Majemuk
Pernyataan
majemuk merupakan gabungan dari pernyataan-pernyataan tunggal (yang disebut
komponen dari pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata hubung logika seperti dan ,atau, jika ..... maka, dan jika ..... hanya jika.
Nilai
kebenaran suatu pernyataan majemuk ditentukan hanya oleh nilai kebenaran dari
masing-masing komponennya. Oleh karena itu, antara kompenen-komponen dalam
pernyataan majemuk boleh tidak ada hubungan.
- PROPOSISI, OPERATOR, TABEL KEBENARAN DAN KALIMAT MAJEMUK.
- a) Pengertian Proposisi
Proposisi merupakan suatu statement atau
pernyataan pada matematika dimana statement tersebut digunakan sebagai kalimat
dalam penalaran yang memiliki nilai Benar (True) atau bernilai Salah (False).
Statement pada proposisi yang ada pada matematika biasanya 8 mengandung simbol
p, q, dan r. Simbol-simbol itu merupakan simbol umum untuk identitas kalimat
pada proposisi. Kalimat proposisi itu sendiri tersusun dari kalimat biasa yang
jika dibuktikan kebenarannya akan menghasilkan nilai benar atau salah. Biasanya
nilai benar disimbolkan dengan T dan nilai salah disimbolkan dengan F.
Proposisi ada pada sebuah atau lebih kalimat yang dapat dibuktikan nilai
kebenarannya. Contoh kalimat proposisi adalah sebagai berikut:
a. Seminggu memiliki 7 hari
b. 5 + 5 = 10
c. DKI Jakarta adalah ibukota Negara Indonesia
d. Kupu-kupu adalah hewan mamalia
Dari contoh di atas, dapat
kita ketahui dimana kalimat a, b, dan c adalah pernyataan yang benar. Sedangkan
kalimat d adalah salah. Itulah yang merupakan proposisi, dapat diketahui nilai
kebenarannya.
b)
Pengertian Negasi
Operasi negasi
(negation) atau penyangkalan, atau ingkaran adalah operasi yang dikenakan hanya
pada sebuah pernyataan. Operasi negasi dilambangkan dengan tanda “ ”
atau “ – “ yang disebut tilde atau curl. Untuk selanjutnya akan dipakai simbol
. Seandainya p sebuah pernyatan
tunggal, maka “ p” dibaca negasi p atau tidak p, atau bukan p, adalah
pernyataan majemuk. Mungkin ada yang merasa agak janggal bahwa negasi merupakan
suatu operasi logika matemtika, sehingga suatu pernyataan bernegasi atau
penyangkalan dari suatu pernyataan merupakan suatu pernyataan majemuk. Namun
jelaslah bahwa dalam pernyataan-pernyataan negasi itu pertama-tama terdapat
suatu pernyataan atau proposisi yang bersifat tunggal,
misalnya : Harimau adalah binatang buas
Untuk menjadikan suatu pernyataan negasi, diperlukan pernyataan lain, yang
menyatakan bahwa proposisi yang pertama tadi tidak benar, misalnya : Itu tidak
benar
a. Konjungsi (^)
Dua
pernyataan p dan q dapat digabungkan menjadi satu pernyataan majemuk
menggunakan konjungsi menjadi p^q (dibaca “p dan q).
Tabel kebenaran:
Tabel kebenaran:
p
|
q
|
p^q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
b. Disjungsi (v)
Dua
pernyataan p dan q dapat di gabungkan menjadi satu pernyataan majemuk
menggunakan disjungsi menjadi menjadi p v q (dibaca “p atau q”)
P
|
q
|
p v q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
c. Implikasi (-->)
Dua pernyataan p dan q dapat digabungkan menjadi
pernyataan majemuk menggunakan disjungsi menjadi p => q (dibaca “jika p maka
q”)
Tabel kebenaran:
P
|
q
|
p
à
q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
bentuk-bentuk
pernyataan majemuk :
a. q=>
p disebut konvers
b. ~p=>
~q disebut invers
c. ~q=>
~p disebut kontraposisi
=> q
~q=> ~p disebut implikasi dengan ekuivalen
dan kontraposisinya.
d. Bimplikasi (<-->)
Dua
peryataan p dan q dapat digabungkan menjadi satu pernyataan majemuk menggunakan
biimplikasi pó
q .
Tabel
kebenaran:
P
|
q
|
p
ß> q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
Contoh soal:
p : Saya memakai mantel
q
: saya merasa dingin
maka, p => q
= “Saya memakai mantel jika dan hanya jika saya merasa dingin”.
Pengertian
kita adalah “Jika saya memakai mantel maka saya merasa dingin” dan juga “Jika
saya merasa dingin maka saya memakai mantel”. Terlihat bahwa jika saya memakai
mantel merupakan syarat perlu dan cukup bagi saya merasa dingin, dan saya
merasa dingin merupakan syarat perlu dan cukup bagi saya memakai mantel.
Terlihat bahwa kedua peristiwa itu terjadi serentak.
Contoh
Soal :
Jika,
p : Ima anak pandai, dan
q :
Ima anak cekatan.
maka p ∧ q : Ima anak pandai
dan cekatan
Pernyataan p ∧ q bernilai benar
jika Ima benar-benar anak pandai dan benar-benar anak cekatan.
Apabila
p ∧ q jika di negasikan
menjadi ~p ∨ ~q
Maka
~p ∨ ~q
: Ima bukan anak pandai atau bukan cekatan
2. TAUTOLOGI, KONTRADIKSI, DAN
KONTINGENSI
1) Pengertian Tautolog
Adalah proposisi majemuk yang selalu bernilai benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan kompenennya. Sebuah tautologi yang membuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis.
Contoh: Perhatikan argument berikut:
“Jika Toni pergi kuliah, maka Dini juga akan pergi kuliah. Jika siska tidur, maka Dini pergi
kuliah. Dengan demikian, jika Toni pergi kuliah atau Siska tidur, maka Dini pergi kuliah.”Maka sekarang dapat ditulis : ((A --> B) ^ (C --> B)) à (A V C) --> B.
A
|
B
|
C
|
A-->B
|
C-->B
|
((A-->B)
^ (C-->B)
|
A v C
|
(Av C)-->B
|
SOAL
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
2) Pengertian Kontradiksi
Kontradiksi adalah proposisi majemuk yang selalu
bernilai salah untuk semua kemungkinan kombinasi nilai kebenaran dari
proposisi-proposisi nilai pembentukan.
Contoh dari kontradiksi:
P ^ (~ p ^ q )
P
Q
~p
(~ p ^ q )
P ^ (~ p ^ q )
B
B
S
S
S
B
S
S
S
S
S
B
B
B
S
S
S
B
S
S
Ini adalah table kebenaran yang
menunjukan kontradiksi dengan alasan. Yaitu semua pernyataan bernilai salah
P
Q
~p
(~ p ^ q )
P ^ (~ p ^ q )
B
B
S
S
S
B
S
S
S
S
S
B
B
B
S
S
S
B
S
S
3) Pengertian Kontingensi
adalah suatu ekspresi
ligika yang mempunyai nilai benar
dan salah di dalam table kebenarannya, tanpa
memperdulikan nilai
kebenarannya dari proposisi-proposisi yang berada di
dalamnya. Ini
termasuk bentuk campuran dari nilai benar (B) dan salah (S).
Contoh
dari kontingensi:
P
v Q à
R
P
Q
R
P v Q
(P v Q) à
R
B
B
B
B
B
B
B
S
B
S
B
S
B
B
B
B
S
S
B
S
S
B
B
B
B
S
B
S
B
S
S
S
B
B
B
S
S
S
S
B
Ini adalah table kebenaran yang
menunjukan kontingensi dengan alasan.
Yaitu semua pernyataan bernilai benar dam salah.
3. EKUVALENSI
1)
Pengertian
Ekuialensi
Dua
pernyataan tersebut dikatakan ekuivalensi jika untuk semua kemungkinan nilai
kebenaran komponen-komponen mempunyai nilai yang sama.
Tabel Kebenaran:
B
B
S
B
B
B
B
S
B
B
B
S
S
S
S
S
B
B
B
B
S
S
B
B
B
P
Q
R
P v Q
(P v Q) à
R
B
B
B
B
B
B
B
S
B
S
B
S
B
B
B
B
S
S
B
S
S
B
B
B
B
S
B
S
B
S
S
S
B
B
B
S
S
S
S
B
B
B
S
B
B
B
B
S
B
B
B
S
S
S
S
S
B
B
B
B
S
S
B
B
B
Ini adalah table kebenaran yang
menunjukan ekuivalensi dengan alasan. yaitu semua pernyataan bernilai sama.
2) Bentuk
Logika Ekuivalensi
a. Hukum Komutatif
a. Hukum Komutatif
a)
p ^ q ≡ q ^ p
b)
p v q ≡ q v p
b.
Hukum Asosiatif
a)
( p ^ q) ^ r ≡ p ^ (q ^ r)
b) (
p v q) v r ≡ p v (q v
r)
c.
Hukum Distributif
a)
p
^ (q v r) ≡ (p ^ q) v (p ^ r)
b)
p
v (q ^ r) ≡ (p v q) v (p v
r)
d.
Hukum de Morgan
a)
~ (p ^ q) ≡ ~p v ~q
b)
~ (p v q) ≡ ~p ^ ~q
c)
~ (p à q) ≡ ~p ^ ~q
d) p
à
q ≡ ~p v ~q
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar