Kamis, 04 Juli 2019

KONSEP DAN ARSITEKTUR SMBD


KONSEP DAN ARSITEKTUR SMBD 


2.1 Model, Skema dan Instances Data
            Dalam pembuatan basis data, agar basis data yang dibuat bisa sesuai dengan yang diinginkan maka diperlukan proses perancangan terlebih dahulu. Dimana dalam proses ini dilakukan pendeskripsian data dalam bentuk schema serta pembuatan model datanya. Untuk itu kita perlu mengetahui konsep dari schema dan model data dalam basis data.
Schema merupakan deskripsi dari basis data berupa abstraksi data yang terdiri dari nama dan tipe dari record, item-item data, serta constraint dari basis data.
Sedangkan model data merupakan alat utama yang digunakan untuk menyediakan abstraksi data. Sehingga model data merupakan penggambaran dari schema basis data.
Ada tiga kategori dalam model data, yaitu:
      a.       Model data tingkat tinggi
Model data ini menggunakan konsep seperti entity, attribute, dan relationship.
      b.      Model data representasional atau implementasi
Termasuk dalam jenis ini adalah model data relasional, jaringan, dan hirarki. Dimana data disajikan dengan menggunakan struktur record (record-based data model)
       c.       Model data fisik
Model data ini menggambarkan bagaimana data disimpan dalam komputer yaitu dalam format-format record, urutan-urutan record, dan access path. Model data nantinya akan menggambarkan setiap level dari basis data yang tampak seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 2.1 Model data

2.2  Arsitektur Basis Data
Arsitektur DBMS (DataBase Management System) ini dikenal dengan nama arsitektur tiga skema (three-schema architecture) dimana fungsi ini untuk memisahkan antara basis data fisik dengan program aplikasi user. Skema-skema tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Internal level (internal schema)
Menjelaskan struktur penyimpanan fisik dari basis data menggunakan model data fisik.
b.       Conceptual level (conceptual schema)
Menjelaskan struktur penyimpanan dari keseluruhan basis data untuk dipakai oleh satu komunitas user menggunakan model data tingkat tinggi atau model data implementasi.
c.       External atau view level (external schema atau user view)
Menjelaskan sebagian basis data yang menjadi perhatian dari sekelompok user tertentu menggunakan model data tingkat tinggi atau model impelementasi.

Kekangan basis data dimaksudkan agar basis data bisa digunakan tanpa ada kesalahan. Kekangan basis data adalah aturan-aturan agar basis data tetap relevan dan menjaga integritas basis data. Terdapat lima aspek dalam aturan basis data, yaitu:


1. Redudansi data
Redudansi data adalah pengulangan data pada basis data dan yang semestinya tidak diperlukan.
2. Inkonsistensi data
Inkonsistensi data adalah data yang memiliki kesamaan primary key yang umumnya terjadi karena kesalahan input.
3. Data terisolasi
Data terisolasi adalah data yang tidak bisa diakses oleh aplikasi basis data dan menyebabkan basis data seolah-olah tidak lengkap dan menghalangi user melakukan query. Hal ini umumnya terjadi dalam model ER, dimana sebuah tabel tidak memiliki hubungan dengan tabel lain dalam satu basis data.
4. Keamanan data
Keamanan basis data adalah sebuah aspek penting karena data dalam basis data haruslah aman karena data bersifat penting dan rahasia. Keamanan data sangat penting untuk mencegah terjadinya kebocoran informasi kepada pihak yang tidak diinginkan.
5. Integritas data
Integritas data adalah sebuah aspek yang dimaksudkan agas administrator basis data memiliki kontrol penuh kepada basis data yang dimiliki. Hal ini dilakukan dengan cara memastikan bahwa semua prosedur yang diberikan dalam pembuatan basis data benar-benar dilakukan.


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar