Kamis, 04 Juli 2019

Pengantar Basis Data




Pengantar Basis  Data


   1.1 Pengantar Basis Data
       1.      Pengenalan
Basis data menyediakan fasilitas atau memudahkan dalam memproduksi informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadi alasan dari penggunaan teknologi basis data pada saat sekarang (dunia bisnis).
Berikut contoh penggunaan Aplikasi database dalam dunia bisnis :
a.       Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan
b.       Bandara : Pengelolaan data reservasi, penjadwalan
c.       Universitas : Pengelolaan pendaftaran, nilai, alumni
d.       Pabrik : Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen
e.       Kepegawaian : Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak
f.        Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa


2.      File Tradisional
Sebelumnya, sistem yang digunakan untuk mengatasi semua permasalahan bisnis, menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan record-record pada file-file yang terpisah yang disebut juga sistem pemrosesan file.

universitas yang mempunyai dua sistem ; yakni sistem yang memproses data mahasiswa dan sistem yang mengelola data mata kuliah
a.       Digunakan untuk menyimpan record dalam file yang terpisah penyimpanan Tradisional
b.      Masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu program Aplikasi
Kelemahan dari sistem pemrosesan File:
1.      Timbulnya data rangkap (redundancy data) dan ketidakkonsistensi data (Inconsistency data)
Karena file-file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda, sejumlah informasi mungkin memiliki duplikasi dalam beberapa file. Sebagai contoh nama mata kuliah dan sks dari mahasiswa dapat muncul pada suatu file memiliki record-record mahasiswa dan juga pada suatu file yang terdiri dari record-record mata kuliah. Kerangkapan data seperti ini dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akses yang bertambah. Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data. Misalnya, apabila terjadi perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan perubahan hanya diperbaiki pada file mata kuliah dan tidak diperbaiki pada file mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa.
2.      Kesukaran dalam mengakses data
Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data.
3.      Data terisolir (Isolation data)
Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format-format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai.
4.      Masalah pengamanan (Security problem)
Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan.
5.      Data Dependence
Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak mengakses data.

       3.      Pendekatan Basis Data
Seiring dengan berjalannya waktu lambat laun sistem pemrosesan file mulai ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem pemrosesan dengan pendekatan database

    


Pada sistem ini record-record data disimpan pada satu tempat yakni database dan diatara program aplikasi maupun pemakai terdapat DBMS (Dtabase Management Sistem).

1.2 Sistem Manajement Basis Data (SMBD)


         1.      Konsep Basis Data dan Sistem Manajement Basis Data (SMBD)
Data adalah Representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Basis Data adalah Sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi.
DBMS(Database Management Systems) adalah perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan ke database.
Seorang user dari sistem dapat melakukan operasi-operasi terhadap file-file tersebut. Operasi yang dapat dilakukan antara lain :
a.       Menambah file baru ke dalam database
b.      Menambah data ke dalam file yang sudah ada
c.       Mengambil (retrieve) dari file yang sudah ada
d.      Merubah data dari file yang sudah ada
e.       Menghapus data dari file yang sudah ada
f.        Menghapus file dari database
Beberapa istilah yang digunakan pada basis data
a)      Enterprise:
Suatu bentuk organisasi seperti: bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional: data keuangan, data mahasiswa, data pasien.
b)      Entitas:
Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Contoh Entitas dalam lingkungan Bank terdiri dari: Nasabah, Simpanan, Hipotik . Contoh Entitas dalam lingkungan Pabrik terdiri dari: Supplier, Part, Shipment
c)      Atribut (Elemen Data):
Karakteristik dari entitas tsb.  Contoh Entitas Nasabah, atributnya terdiri dari: Kode Nasabah, Nama Nasabah, Alamat Nasabah.
d)      Nilai Data (Data Value):
Isi data / informasi yang tercakup dalam setiap elemen data.  Contoh Atribut Nama Nasabah dapat berisi Nilai Data: Nina, Rika, Gema, dsb.

  2.     Kelebiban dan kekurangan Pada Basis Data

a.            Kelebihan Sistem Basis Data

1.      Data dapat dipakai secara bersama.
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.
2.      Data dapat distandarisasi.
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
3.      Mengurangi redudancy (kerangkapan data).
Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.
4.      Kemandirian data.
Dapat digunakan oleh bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada.
5.      Keamanan data terjamin.
DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi user (missal: modify, delete, insert, retrieve). Data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.

b.            Kekurangan Sistem Basis Data

1.      Storage yang digunakan menjadi besar.
2.      Dibutuhkan tenaga yang terampil dalam mengelola data.
3.      Perangkat lunaknya mahal.
4.      Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait


1.3  Struktur dan Komponen Basis Data
a.       Data
Disimpan secara terpadu (integrated) dan dapat dipakai secara bersama (shared).
b.       Perangkat Keras
Terdiri dari unit penyimpanan sekunder.
Contoh : disk, drum
c.       Perangkat Lunak
Menghubungkan antara pemakai dan data di dalam sistem basis data
Pengguna Basis Data
a.       System Engineer.
Tenaga ahli yang bertanggungjawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual.
b.      Administrator Basis Data.
Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
c.       Programmer.
Membuat program aplikasi yang diperlukan oleh pemakai akhir dengan menggunakan data yang terdapat dalam sistem basis data.
d.      Pemakai Akhir.
                         Tenaga ahli yang menggunakan data untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk 
                       kelangsungan usaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar