[
Tugas Kuliah ] Konsep Teknologi Informasi | Artikel Aplikasi AI
Tugas
TI POLITALA Konsep Teknologi Informasi 1A
Nama
: Vify Alaisia Melyani
Kelas
: 1A Teknik
Informatika
NIM
: 1801301110
Matkul
: Konsep Teknologi Informasi
Semester
: Semester 1
AI (Kecerdasan Buatan)
A.
Pengertian
AI (Kecerdasan Buatan)
Secara garis besar,
AI terbagi ke dalam dua paham pemikiran yaitu AI Konvensional dan Kecerdasan Komputasional (CI, Computational
Intelligence). AI konvensional kebanyakan melibatkan metode-metode yang
sekarang diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin,
yang ditandai dengan formalisme dan analisis
statistik. Dikenal juga sebagai AI simbolis,
AI logis, AI murni dan AI cara lama (GOFAI, Good
Old Fashioned Artificial Intelligence). Metode-metodenya meliputi:
1. Sistem pakar: menerapkan kapabilitas
pertimbangan untuk mencapai kesimpulan. Sebuah sistem pakar dapat memproses
sejumlah besar informasi yang diketahui dan menyediakan kesimpulan-kesimpulan
berdasarkan pada informasi-informasi tersebut.
Ada beberapa artikel tentang AI
yaitu :
1. Pengembangan Perangkat Lunak Kecerdasan Buatan Dengan Menggunakan Metode
Forward Chaining (Studi Kasus Mendiagnosa Keadaan Bayi Dalam Kandungan)
Kecerdasan buatan
adalah kemampuan komputer untuk berpikir dengan intelegensia. Ini tercapai
dengan mempelajari bagaimana manusia mengingat dan berpikir ketika sedang
mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
Kecerdasan buatan
yang dibangun mempunyai beberapa komponen yang saling berhubungan untuk
membangun sistem yaitu basis pengetahuan, mesin inferensi, antarmuka pemakai.
Persoalan yang dipecahkan dalam sistem ini adalah bagaimana cara menyusun
aturan yang terdiri atas beberapa premis dan konklusi dari fakta-fakta yang
tersedia, sehingga dihasilkan suatu solusi, dengan menggunakan mesin inferensi
yaitu forward chaining, selain itu sistem ini juga menggunakan suatu penalaran
knowledge base yaitu penalaran rule-based reasoning.
Penelitian ini
membahas tentang pendiagnosaan keadaaan bayi dalam kandungan yang menggunakan
teknik inferensi forward chaining, yang memulai penalarannya mulai dari
sekumpulan fakta-fakta menuju sebuah hipotesa (solusi). Sistem yang
dikembangkan memberikan keleluasaan pada perekayasa pengetahuan untuk
memasukkan himpunan aturan pada basis pengetahuan dan diperolehnya suatu solusi
berdasarkan basis pengetahuan yang ada.
2. Issue
tentang Artificial Intelligent
Kecerdasan buatan
dibuat dengan maksud untuk meningkatkan sistem dasar komputer sehingga
menyerupai ciri manusia, yaitu kemampuan untuk berpikir atau menjawab. Ada
beberapa contoh dari kecerdasan buatan yang dijelaskan dalam bab ini. Kemampuan
komputer memproses bahasa dasar adalah salah satu contoh dari kecerdasan
buatan. Apabila dulu kita harus mempelajari perintah-perintah tertentu untuk berkomunikasi
dengan komputer, sekarang ini kita sudah tidak perlu lagi untuk mempelajarinya.
Hal ini dikarenakan komputer sekarang sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk
memahami bahasa kita, sehingga kita dapat lebih mudah untuk berkomunikasi
dengan komputer.
Kecerdasan buatan
lain yang memudahkan interaksi kita dengan computer adalah kemampuan untuk
mengenali cara berbicara atau kata-kata yang digunakan oleh manusia. Kita hanya
perlu untuk mengucapkan perintah secara lisan kepada computer untuk melakukan
suatu program, daripada dengan cara biasa yaitu dengan mengetiknya, dan
nantinya computer juga akan balik menjawab perintah tersebut Kemampuan ini
dapat dihubungkan dengan sebuah sistem pengenal karakter optikal (OCR), yang
susunan dari OCR dapat mengenali kalimat dari dokumen yang telah dicetak.
Komputer juga sekarang telah dilengkapi dengan sistem ahli, yang merupakan
penasihat dasar dari sebuah computer, sehingga computer dapat membantu dalam
bidang medis, pabrik, dan bidang-bidang lain. Inti dari sistem ahli ini adalah
pengetahuan yang berasal dari pengalaman manusia. Sumber penambahan informasi
dapat mencakup buku dan dokumen lain. Kecerdasan buatan terakhir yang
dijelaskan di chapter ini adalah gambar computer. Gambar computer diartikan
sebagai sebuah gambar yang diambil dengan menggunakan kamera yang kemudian
diolah di computer. Dalam hal ini, kamera dan computer merupakan alat yang
memiliki fungsi yang sama seperti fungsi mata dan otak manusia.
Berbagai macam teknologi
juga telah ditingkatkan untuk mengembangkan kendaraan otomatis yang dalam
penggunaannya dapat berfungsi tanpa bantuan manusia. Contoh fungsi dari
kendaraan otomatis ini adalah untuk menjelajah angkasa luar, seperti
menjelajahi planet-planet. Kendaraan ini mungkin dibuat dari rangkaian komponen
hardware dan sebuah program kecerdasan buatan yang dapat memproses informasi.
Gabungan dari software computer dan hardware ini juga dapat membuat kendaraan
yang bisa digunakan di bumi.
Kemajuan dari sistem
kecerdasan buatan ini dapat menimbulkan dampak psikologis pada manusia. Bagi
kelompok yang menentang adanya kecerdasan buatan percaya bahwa dengan adanya
kecerdasan buatan, akan terdapat beberapa dampak dalam kehidupan manusia.
Mesin-mesin yang memiliki kecerdasan buatan dapat mengurangi jutaan kesempatan
kerja manusia. Selain itu juga terdapat ketakutan bahwa sistem kecerdasan
buatan ini, termasuk robot, mengurangi kita sebagai manusia. Sistem dasar dari
kecerdasan buatan ini juga telah meningkatkan ketakutan bahwa mesin-mesin dapat
menambah jumlah kerusakan.Pendukung dari kecerdasan buatan telah menyatakan
argumen balasan bahwa alat dari bidang kecerdasan buatan hanyalah sebuah alat
yang tidak akan menggantikan fungsi manusia. Kecerdasan buatan tidak akan mengurangi
kemanusiaan kita, melainkan akan meningkatkan kehidupan kita, contohnya adalah
penderita kanker akan mendapat keuntungan, dan pengenalan kalimat dan sistem
perpaduan dapat membantu seorang individu untuk mengkontrol lingkungannya.
3. Memanusiakan Chatbot
dengan Kecerdasan Buatan
JAKARTA – Pehobi
chatting –bercakap-cakap di dunia maya— sebaiknya jangan terlalu serius
menanggapi lawan bicara. Siapa tahu kenalan baru itu adalah chatbot, yakni
robot yang khusus diprogram untuk chatting. Chatbot merupakan program khusus
dalam komputer yang berfungsi sebagai penjawab sapaan di ruang chatting. Di
masa mendatang, program serupa ini menjadi kembangan dari artificial
intelligent (AI) alias kecerdasan buatan.
Jabberwacky, sebuah chatbot yang
tinggal di dalam hard disk komputer. Ia mampu menggunakan kata-kata pelesetan,
humor, kadang juga kata makian, bahkan juga menjadi pembicara yang
konfrontatif. Kelebihan Jabberwacky dari chatbot lain adalah: makin banyak ia
bercakap dengan para chatter manusia, makin banyak hal yang dipelajarinya.
Chatbot jenius ini adalah temuan Rollo Carpenter, finalis Loebner Prize asal
Inggris.
Loebner Prize
merupakan penghargaan khusus di bidang AI tingkat dunia yang dimulai sejak
1990. Penghargaan ini diberikan pada mereka yang mampu meloloskan diri dari
Turing Test, yakni suatu cara menguji mesin untuk mengetahui apakah mesin itu
cerdas atau tidak. Jabberwacky akan bergabung dengan delapan finalis
internasional lain pada Oktober mendatang untung memperebutkan medali emas.
Seperti semua finalis lain, chatbot ini akan menjalani Turing Test yang
metodenya ditemukan oleh Alan Turing. Dari sini akan diketahui apakah chatbot
ini benar-benar pintar seperti halnya AI lain. Carpenter mendesain Jabberwacky
semirip mungkin dengan manusia. Memang bukan dari bentuk fisiknya, melainkan
dari caranya bicara dan bercakap-cakap. Chatbot ini mempelajari cara bicara
manusia, mempelajari beberapa bahasa, hingga memahami konteks percakapan dan
aturannya.
4. KECERDASAN BUATAN
=Menduakan Otak Manusia ?
Kecerdasan Buatan
(artificial intelligent) adalah penggunaan komputer, yang mana meniru atau
menduakan fungsi otak manusia. Sistem Kecerdasan buatan tidak diharap
menggantikan manusia sebagai pembuta keputusan, tetapi sebaliknya mereplikakan
butirannya, dengan keadaan jelas. Umumnya bidang kecerdasan buatan termasuklah
beberapa jenis komponennya. Ianya diringkaskan seperti berikut: Sistem pakar,
Robotik, Sistem penglihatan, Sistem Pemprosesan Bahasa Tabii, Sistem
Pembelajaran dan Rangkaian neural.
5. Arttificial
Intelegence ( AI ) Menjadi Saingan Nyata Dalam Dunia Pekerjaan
Pernahkah kalian menonton salah satu film layar lebar asasl
Holywood " Terminator " , yah film yang di sutradarai
oleh James Cameron dan bintangi oleh arnold schwarzenegger ini
menceritakan tentang robot yan mengambil alih kekuasaaan di muka bumi. Film ini
lah yang pertama kali muncul difikiran saya ( penulis ) saat mebayangkan Artificial
Intelligence (AI) yang digunakan untuk membantu tugas manusia. Tapi
kali ini kita tidak membahas bahwa Artificial Intelligence (AI)
melakukan invasi seperti di film Terminator, melainkan dampak munculnya Artificial
Intelligence (AI) pada dunia pekerjaan.
Pada dasarnya Artificial Intelligence (AI) ini
memudahkan pekerjaan manusia dalam berbagai bidang, baik dalam produksi ataupun
pemasukan input data/informasi yang sering kita temukan di berbagai layanan Costumer
Services. bergagai alasan penggunaan Artificial Intelligence (AI)
digunakan baik dikarenakan lebih cepat effisien dan akurat. Walapun di bandrol
dengan harga yang mahal untuk program anyar ini, pemilik usaha tidak pikir
panjang karna hanya membutuhkan biaya perawatan setelah di beli, berbeda dengan
tenaga manusia yang harus terus di gaji dan terkadang melakukan sedikit kesalahan.
Hal inilah yang menjadi persaingan nyata yang akan muncul di mana lapangan
pekerjaan yang seharusnya di isi oleh manusia kini di ambil alih oleh Artificial
Intelligence (AI).
Di beberapa Negara asing sudah menerapkan fasilitas yang di
sediakan oleh AI ini seperti contoh belanda, dimana Tempat pengisian bahan
bakar sudah di kerjakan oleh Artificial Intelligence (AI) pembeli
hanya tinggal memarkirkan mobilnya dan tangan robot yang di kendalikan oleh
teknologi Artificial Intelligence (AI) akan mengerjakan semua
proses pengisian bahan bakar,dimulai dari pembukaan tutup tanki bahan bakar
lalu mengisi bahan bakar hingga menutup tanki tersebut kembali. perusahaan yang
mengembangkan di belanda ini adalah dari TankPitStop.
Di Negara lain juga seperti Amerika Serikat sudah memiliki
toko yang tidak perlu lagi menggunakan kasir seperti toko umum pada biasanya,
pembeli tinggal mengambil barang yang akan di beli lalu berjalan keluar dimana
sudah di sediakan alat pemindai dan yang paling terbaru lagi adalah mobil yang
berjalan tanpa di kemudikan oleh pengemudi manusia seperti biasanya, segala
sudah di kontrol oleh program pintar ini. Saat ini di Indonesia sendiri Artificial
Intelligence (AI) belum semaju dengan Negara maju lainnya,
tetapi secara tidak langsung penggunaan AI ini sudah familiar kita
gunakan, seperti Google Assistant, Siri pada iPhone dan petunjuk jalan
yang ada pada google map, seakan akan manusia lebih memilih bertanya pada
benda mati ketimbang bertemu dengan individual lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar